Minggu, 02 Oktober 2011

rasa yang tak mungkin


Aku seorang anak yang baru saja memakai seragam putih abu-abu.Namaku Karra Aninda,biasa di panggil Karra. Aku anak SMA yang ingin belajar tanpa memperdulikan letak sekolah dan status sekolah itu swasta ataupun negeri.
suatu ketika aku dan teman-temanku mengadakan acara reuni di SMP tempatku sekolah dulu. Saat aku dan yang lain duduk di tempat biasa "nyak!" spontanku, yang aku panggil adalah teman lesku dulu. Temanku yang bernama Anya itu berhenti dengan temannya "wah cowok ini manis,aku naksir deh" batinku tetapi aku sempat berfikir cowok itu pacarnya Anya. "kamu mau kemana nyak?" tanyaku "Aku mau pulang nih tapi males,ke bu sri (popesan di ngalian) aja yo kar" ajaknya "ngapain?males aku nyak" jawabku "banyak yang mau aku ceritain ke kamu kar" jawab anya "iya-iya gampanglah nanti. nah ini siapa? pacarmu ya?" tanyaku sambil bercanda "ya,tak tunggu deh.eh iya ini temenku kenalan dulu" suruhnya. Lalu temannya itu mengulurkan tangan dan aku menjabatnya "Afka" kata pertama yang di keluarkan dengan suara yang membuatku berdebar serta senyuman manisnya "Karra" jawabku sambil  tersenyum. Rasanya tak ingin ku lepas tangan itu. "ayo nyak aku dah di tunggu." Afka berkata kepada Anya "iya" jawab Anya. "Kar aku tunggu di bu sri ya" Anya berkata kepadaku "iya nyak" jawabku. Tidak lama setelah Anya pergi mamahku menelpon dan berkata aku tidak boleh pulang terlalu sore, sedangkan acara di SMP masih belum selesai. Tidak lama Anya menelponku mungkin dia sudah sampai disana "cepetan kesini kar" "aduh gimana ya, aku belum pulang nih, tadi juga mamahku telpon aku disuru pulang" jawabku "gak jadi nih?" tanya Anya untuk memastikan "kapan-kapan aja gimana?aku juga mau cerita soale" jawabku "yaudah kapan-kapan aja kabari aku ya" jawab Anya "pasti dong nyak,maaf ya" kataku "iya" jawab Anya. Setelah selesai acara aku pulang, tetapi anehnya nama Afka selalu aku ingat. Apa aku mencintainya? Perasaan apa ini? pertanyaan itu yang ada di hatiku.
Setelah seminggu berlalu, di sebuah situs jejaring sosial Facebook aku mulai mengenal Afka, yang awalnya hanya meminta komentar untuk karya yang dia buat. tidak lama memang aku merasa dekat dengan Afka. Aku dan Afka mulai bertukar nomor HP dan semakin lama aku nyaman bersama Afka. Aku sering melamun karena Afka. Suara HP menyadarkanku
Afka : "kamu bisa pergi gak hari ini?" sms jam berapa ini hm, ternyata sms tadi pagi
Karra : "maaf tadi HPnya aku matiin"
Afka : "iya gapapa. Tadi sebenernya mau aku ajak pergi"
Karra : "pergi kemana emang?"
Afka : "ke above nyari baju terus langsung hunting foto, tadi mumpung aku bawa mobil juga"
Karra : "maaf ya,tau gitu tadi HPnya aku nyalain aja" nyesel banget deh
Afka : "yaudah, kapan-kapan kan bisa"
Karra : "yaudah, kalo bisa ajak aku lagi ya"
Afka : " iya, pasti"
dan mulai saat itu aku dan Afka mulai semakin dekat. Saat itu aku juga ngerasa semakin sayang sama Afka

Andai aku punya berjuta malam
Aku ingin selalu bersamamu
Andai aku dapat mengambil bintang
Akan ku berikan padamu
Agar kau selalu ingan denganku
Andai aku di berbi kesempatan untuk memilih lali-laki
Hanya kau yang aku pilih
Andai aku memilikimu
Tidak akan aku bagi hatiku untuk yang lain
Karena hatiku hanya satu
dan itu hanya untukmu

 "tok...tok...tok..." ketukan pintu menyadarkanku dari lamunan ini "ternyata papah,ada apa pah?" "kakak ikut papah ya?" ajak papah "ikut kemana pah?" tanyaku "sudah ikut saja" kata papah "iya pah karra ganti baju dulu" jawabku "jengan lama-lama keburu malam,papah tunggu di luar kak" jawab papah. Di perjalanan aku masih belum tahu papah memgajakku kemana, dan aku mulai ingat ini jalan arah ke rumah sakit. "pah,kita mau kerumah sakit ya? tenyaku "iya kak" jawab papah singkat "siapa yang sakit pah?" tanyaku "sudah lihat saja nanti" jawab papah. Aku masih tidak mengerti, sampailah di rumah sakit Telogorjo Semarang. "loh pah?kakak yang di periksa?" tanyaku "sudah kaka nurut aja sama papah" dan aku terdiam.memang belakangan ini aku merasa sering pusing dan lemas. Dokter pun selesai memeriksaku "kakak keluar dulu gih" suruh papah "lah papah?emang kenapa pah?" tanyaku "nurut aja sama papah kak" jawab papahnya. Aku pun menjauh meninggalkan papah. Aku menunggu di koridor rumah sakit itu, sepertinya ini dokter spesialis kanker, tapi semoga memang tidak ada apa2. "papah keluar dari ruangan dokter Wibosono. "Kakak kenapa pah?" tanyaku ketakutan "hasilnya bisa diambil seminggu lagi kak,ayo pulang" kata papah.
Keesokan harinya au bangun karena ada sms dari Afka
Afka : "pagi Karra"
Karra : "pagi,wah pagi-pagi udah sms. Ada apa?
Afka : "mau berangkat bareng gak kar?"
Karra : "wah tumben amat deh"
Afka : "pengen bareng akunya.msu gak?
Karra : " mau, jam berapa?"
Afka : " sekitar sejam lagi aku sampe rumahmu :)"
Karra : "iya"
"tin...tin..." suara klakson Jupiter Z merah yang di kendarai Afka. "papah kakak berangkat dulu. Assalamualaikum" kataku "waalaikumsalam, ati-ati" kata papahnya. Aku dan Afka mulai dekat dan semakin dekat. Kita juga biasa pergi bersama. Seminggu berlalu, aku lupa saat aku kedokter hasil labnya belum tau "mah, papah mana?" tanyaku " papah pergi sebentar sayang" jawab mamah yang sedang menonoton tv sama adi perempuanku
"tok...tok" "tira, bukain pintunya gih" suruhku kepada adikku "kak,dicari kak Afka tu.ciee... tambah mesra aja" canda tira "tira, apaan sih malu sama maamh tu loh ah" jawabku "tin...tin..." "suara mobil siapa kar?ada tamu ya?"tanya Afka "enggak itu suara mobil papah ka." jawabku "papah darimana?" tanyaku "tadi ada urusan sebentar kok kak" jawab papah "kenalin pah,temen karra" aku kenalkan Afka pada papah "Afka om" kata afka "temen sekolah karra?" tanya papah "bukan om,saya sama karra beda sekolah" jawab afka "yaudah om masuk dulu udah di tunggu tante" "iya om" jawab afka. Sepertinya papah ada masalah hari ini. Setelah afka pamit aku langsung berlari menuju ruang keluarga. "papah?mamah?tira? kenapa pada diem?" tanyaku, tiba-tiba mamah dan tira menangis dan memelukku. Aku semakin bingung dengan ini semua "karra kenapa?sakit?" tanyaku lalu ketukan pintu memecah tanyaku, ternyata yang datang kakaku yang dari Jakarta "wah kak Aras pulang gak ngabarin adek deh" tanyaku "kakak kangen sama keluarga di Semarang dek" jawab kakaknya "tapi kenapa wajah kakak ikutan kayak papah?" tanyaku. "Karra yang sabar ya?" kata-kata yang keluar dari mulut papah "JANGAN PAH!" teriak mamah sambil menagis "cepat lambat karra juga bakal tahu mah" jawab papah dengan penuh kesabaran "karra kenapa pah?" sela-ku dan aku mulai memeteskan air mata karena gelisah,semua terdiam yang terdengar hanya isak tangis mamah dan tira "pah!karra kenapa?karra gakpapa kan?" tanyaku sekali lagi. Suasana ruang keluarga mulai sunyi "kak, maafin papah telat bawa adek kerumah sakit" suara papah yang besar memecah keheningan malam itu.


"karra kenapa pah?arra sakit apa?jangan bikin karra bingung pah" tanyaku "kak karra sakit kanker darah stadium akhir"jawab papah "apa pah?karra cuma pusing-pusing pah!"jawabku dan aku yang tidak terima kenyataan "iya tapi ini hasil lab kak,maafin papah" kata papah pelan dan menundukan kepala serta terdengar pula tangisan mamah dan tira yang semakin mengeras. Aku sudah tak kuasa menahan tangis dan akupun berlari masuk ke kamar dan meninggalkan semua yang ada di ruang keluarga saat itu. Tira mengejarku "kak karra kak...... kakak!" sampai di kamar aku mengunci pintu kamarku. Sedangkan tira terus mengetuk pintu "kak,buka pintunya,jangan ngurung diri dong kak. kakak harus tabah, adek yakin kakak kuat,kasian papah mamah kalo kakak murung gini" kata tira "kar, bener kata tira, kamu gak boleh gini. kamu harus kuat kar.keluar dong" kata kak Aras "Tinggalin karra sendirian!!!!"kataku dengan nada tinggi dan sambil menangis. Aku tau papah mau yang terbaik untukku. Aku gak boleh kecewain papah,mamah,kak Aras dan dek tira. Aku harus tetap jalanin hidup ini, aku tidak ingin Afka tau tentang ini.
Keesokan harinya suara klakson motor Afka sudah terdengan. Sedangkan aku belum selesai mandi "Tir, temeni Afka dulu" suruhku "iya kak" jawab tira. "Sebentar kak karra lagi mandi paling sebentar lagi selesai" kata tira kepada afka "oh iya dek" jawab afka "kak tira mau ngomong sesuatu sama kakak" kata tira "ngomong aja tir" jawab afka "kak karra sakit kanker darah, aku harap kakak jangan ngomong sama kak karra, kak afka pura-pura tidak tau saja. Jangan jauhin kak karra, jagain kak karra!" pesan tira kepada afka "Apa? sakit?" kata afka "iya kak, tadi malam baru di kasi tau sama papah, serumah lagi sedih" perjelas tira. "kalau ada kak karra bersikap biasa saja kak" kata tira "iya tir terima kasih infonya ya" jawab afka. Tak lama aku keluar sama kak Aras. "wah, siapa ini?pacarnya karra ya?"tanya kak aras dengn candanya "ini teman karra kak, kenalin" kataku "Afka mas" kata afka "wah namanya bagus ya. Karra Afka, cocok ya" kata kak aras "sudahlah kak itu semua tidak mungkin. Ayo berangkat ka" kata karra "iya ayo, kak berangkat dulu tir duluan ya" kata afka "pamitin ke papah kak" kata karra. Diperjalanan menuju kesekolah afka bertanya tetapi aku larut dalam lamunanku "karra!kamu melamun?" kata afka yang menyadaranku dari lamunanku dan aku menjawab "tidak ka" aku menjawabnya dengan senyuman "nanti sore mau pergi gak?" tanya afka "emm,mau kemana?" tanyaku "ya pergi kemana aja gitu soale aku pengen pergi sama kamu" jawabnya "iya nanti gampang" aku menjawabnya "kamu pulang jam berapa nanti kar?aku jemput ya?"kata afka " jam 3 ka .iya makasih ya ka" aku tersenyum kepadanya "di sekolahpun aku tetep berpikiran kalo aku sudah tidak sehat dan aku tidak akan hidup lama. Sesaat pulamg sekolah aku menunggu afka jemput aku di depan sekolah. "tiiiin...tiiiin..." klakson mobil Lancer modifan milik afka  sudah siap mengantarkan aku pulang hari ini "kok bawa mobil? motormu kemana ka?" tanyaku "au gak pengen kamu kepanasan kar, makanya aku naik mobil" jawabnya "oalah" "lah ini mau pulang dulu apa langsung pergi?" tanya afka "pulang dulu gimana?" jawabku "iya pulang dulu gapapa kok" jawab afa. Sampai dirumah "mah,karra pulang" "pulang sama siapa sayang? tanya mamah "sama afka mah,mah nanti karra mau pergi sama afka." pamitku sma mamah 'iya ati-ati sayang,yaudah mandi dulu sana kasian afka udah nungguin kamu" kata mamah "iya mah" kataku sambil tersenyum dan mencium mamah. Selesai mandi mamah mengantarku sampai kedepan pintu "afka ati-ati ya,jagain karra" kata mamah kepada afka "iya tante,afka pergi dulu tante" pamit afka "aku pergi mah" pamitku. di dalam mobil aku terus melamun "karra!"suara afka menyadarkanku "kamu kenapa sih kar?daritadi pagi melamun terus deh ah." kata afka "enggak kok ka" jawabku sambil tersenyum padanya. Tidak aku sangka laki-laki yang aku harapkan selama ini ada di sampingku sekarang. Sampai dirumahku afka langsung pamit pulang. "pah karra pulang" "darimana kar? tanya papah "tadi jalan-jalan sama afka pah" jawabku "karra duduk dulu deh" diruang keluarga rumahku,disana papah, mamah, kak aras, tira dan aku duduk "karra papah gamau karra sedih,sering melamun" kata papah sambil mengelus kepalaku "papah kenapa?semuanya kenpa?" tanyaku "kita semua gamau kamu sedih kar" kata kakaknya yang mewakili semua keluarganya "pah mah kak aras tira, karra tidak kenapa-kenapa ini yang harus tira hadapi" jawabku sambil tersenyum "kak karra tabah sekali menghadapi cobaan ini, kak andaikan saja bisa aku menggantikanmu kak" kata tira "TIDAK!! biar karra yang sakit seperti ini daripada aku melihat orang di sekitarku sakit. sudahlah karra tidur dulu karra capek" kataku sambil berjalan menuju ke kamar. Di dalam kamar aku memikirkan sesuatu

Disinilah tempatku melepas penat
Ditempat ini juga aku merenungkan nasibku
Nasib yang tidak seorangpun menginginkannya
Dan nasib ini yang harus aku terima
Disaat aku ingin kau mengetahui bahwa
AKU MENCINTAIMU
Aku lebih dulu menerima kenyataan pahit ini
Aku tidak ingin sakit seperti ini
Tetapi apa yang bisa aku lakukan
Tetesan airmata ini senantiasa menemani hariku
Mewakili semua yang aku rasakan
Sebenarnya aku tidak kuat
Tapi inilah yang harus aku hadapi di sisa hidupku

 Aku akan membuat orang di sekitar ku bahagia dengan tidak melihatku selalu murung dan bersedih. Cukup untuk hari ini, dan karra pun mulai tertidur. "Selamat pagi mah, pah. kak Aras sama dek Tira mana mah?" sapa karra yang sengaja siap ke sekolah lebih awal dengan wajah yang cerah dan gembira. "tira mandi sayang, kak arasnya masih tidur" jawab mamah "kak aras biar karra yang bangunin ya mah" karra berjalan ke kamar kakaknya. Mamahnya heran "Pah karra kelihatan seneng ya?" "iya mungkin hari ini mau ketemu sama afka mah" kata papahnya "kalau karra seneng mamah juga seneng pah" kata mamahnya "iya mah" jawab papahnya. Karra dan aras keluar dari kamar mereka berdua bercanda "ah kak karra sama kak aras bercanda gak ngajak-ngajak adek" ata tira "ah pengen ya?" kata aras "iya kak" kata tira "jailin aja tu kakakmu yang centil itu" kata aras " aku maksudnya kak? kata karra "iyalah, masak yang centil aku kar" kata aras. Mereka bertiga tertawa, kedua orangtuanya tersenyum melihat anak2nya tertawa "udah sini makan dulu" kata mamah "suasana ini yang nantinya akan aku rindukan!" batin aras sambil tersenyum melihat senyum karra yang sangat manis. "hari ini karra berangkat sama papah ya?" kata karra "loh gak sama kak afka pacar kakak?" ejek tira "afka bukan pacar kakak, hari ini karra ingin berangkat sama papah" memang hari ini aku sengaja ingin berangkat sama papah. Hari ini begitu cepat, malam begitu saja datang. Aku sadar suatu saat aku akan terbaring lemas tak bernyawa, sebelum saat itu datang aku akan membuat orang-orang di sekitarku tersenyum karenaku. jam menunjukan pukul 19.00. Hari ini aku ingin rumahku di ramaikan oleh orang2 yang spesial buat aku, termasuk afka.Akupun sms afka
Karra : "ka, malem ini kerumahku ya?"
Afka : "iya 15 meit lagi aku sampe rumahmu"
memang jarak rumahku dan afa tidak terlalu jauh. "pah malam ini aku ngajak afka makan disini" kataku "iya sayang" papahpun langsung menyetujuinya. Beberapa menit kemudian afka datang "langsung keruang makan kak udah di tunggu kak karra" kata tira. Memang suasana dirumah itu sangat gemnira saat makan malam. "Afka mau minum?" kata karra "iya kar" lalu aku menuangkan air putih kegelas afkadan tiba-tiba karra jatuh pingsan, dan secara semuanya langsung panik dengan keadaan seperti itu dan karra langsung di bawa ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit Telogorjo Semarang langsung karra di masukkan keruang ICU untuk di tangani lebih lanjut. Orang yang tampa paling gelisah disana adalah afka. Saat dokter membuka pintu ruangan itu "gimana dok keadaan karra?" afka langsung menanyakannya "anda keluarga pasien?" tanya dokternya "ini papahnya dok" kata afka "anda ikut ke ruangan saya" kata dokter tersebut. Setelah 30 menit ayah karra diruangan dokter akhirnya keluar juga "apa kata dokter pah?" kata aras "kondisi karra kritis" kata-kata papahnya itu membuat semuanya terdiam, mamah dan tira hanya bisa menangis dan afka tampak lemas di sudut pintu ruang ICU "afka tolong om. Hanya kamu semangat karra saat ini. Bahagiakan karra" pinta papah karra "iya saya janji om" jawab afka dengan pasti "om tante biar afka yang jagain karra hari ini ya" kata afka "besok gak sekolah?" tanya mamah karra "enggak tante" jawabnya "udah ijin orangtuamu ka?" tanya papah karra "udah tadi om" jawab afka." YaAllah jangan ambil karra saat ini aku belum bahagiain dia dan aku juga belum menyelesaikan urusan hatiku dengan karra" afka terus berdoa.
Keesokan harinya, afka tiba-tiba bangun karena ada yang membelai rambutnya "Karra!" afka kaget dan karra hanya tersenyum

maafkan aku membuatmu sedih mungkin salah aku mencintaimu sejak awal saat aku akan mengucapkan isi hatiku aku lebih dulu seperti ini aku menyayangimu dulu saat ini dan nanti aku bahagia bila di dekatmu kamu semangatku

keluarga karra sudah datang "karra mau pulang ya pah, tolong bilangin ke dokter" kata karra "kamu kan sakit?" kata papahnya "besok kan karra ulang tahun" akhirnya karra boleh pulang dan dirumahnya diadakan pesta kecil-kecilan setelah pesta karra istirahat di kamar dan karra ingin diantar oleh semua yang ada disana saat itu dan karra meninggal dengan meninggalkan sejuta kenangan
Afka memandang sebuah diary yang disana tertulis namanya AFKA

Aku merasakan cinta saat aku menatapmu
aku mulai nyaman saat aku di dekatmu
aku bahagia saat kamu tersenyum karenaku
aku terpuruk saat aku tau aku sakit
niatku untuk mengatakan cinta padamu aku urungkan
kalau sudah aku pergi simpan semua kenangan kita
karena saat kau lihat kenangan itu kau akan mengingatku begitu juga aku
maafkan aku yang asal mencintaimu
awalnya aku ingin bersamamu
menjalani hari-hariku denganmu
tetapi harapan itu hilang saat aku tahu kondisiku yang seperti ini
AKU MENYAYANGIMU

untuk MUHAMMAD AFKA
KARRA ANINDA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar